Mungkin kita pernah mendengar kisah aneh tentang mengapa seseorang ditolak dalam wawancara pekerjaan. Pada kenyataannya, HR juga manusia dan bisa membuat keputusan aneh. Berikut adalah beberapa alasan lucu mengapa HR bisa menolak pelamar versi Cimanggu Bogor:
Daftar Isi
Tidak Good Looking
Tidak semua, namun ada saja rekruter yang memang hanya menilai seseorang dari penampilan fisik saja. Mereka hanya memilih hanya memilih wanita cantik dan pria ganteng saja. Walaupun memang subjektif, terkadang keputusan ini juga dipengaruhi oleh tuntutan user sesuai job description yang mengharuskan calon karyawan punya fisik sempurna. Misalkan content creator produk kecantikan atau brand ambassador. Kalau kamu merasa tidak good looking, kamu bisa mulai mempercantik diri mulai dengan make up tebal sampai operasi plastik agar mereka terpana melihat kamu.
Tidak Punya Sopan Santun
Budaya dan adat istiadat di setiap daerah berbeda termasuk dalam dunia pekerjaan. Sebagian kecil HR yang berasal dari daerah yang mengutamakan memiliki adat istiadat sopan santun lemah lembut punya standar dan level kesopanan yang sangat ekstrem. Hal kecil seperti tidak bersalaman, sok asik, menanyakan hal tertentu ataupun tidak mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan interview bisa menjadi alasan kocak mereka untuk tidak meloloskan kamu ke tahapan berikutnya. Solusinya kamu harus mempelajari lagi budaya ketimuran yang menjunjung tinggi adat kesantunan, atau setidaknya berlagak sebagai orang yang super sopan hanya pada saat interview agar mendapat kesempatan lebih di depan mereka.
Tidak Punya Inisiatif
Bisa jadi merupakan kebalikan dari tidak punya sopan santun. Kamu dianggap tidak punya inisiatif atau keberanian kalau kamu tidak bertanya atau menyanggah apapun yang dikatakan HR pada saat interview. Mereka terkadang memancing diskusi dan berharap kamu aktif untuk menjawabnya tapi kalau tidak sesuai harapan maka itu sudah cukup untuk tidak meluluskan interview kamu. Solusinya kamu bisa mempelajari lebih banyak lagi topik diskusi dan juga banyak mengobrol dengan orang sekitar. Kalau kamu introvert, kamu bisa mulai menonton debat politik di youtube untuk melihat bagaimana orang mampu mengeluarkan pendapat, mempertahankan pendapat, dan menyerang pendapat lawan diskusinya.
Tidak Punya Orang Dalam
Hal ini bisa menjadi dua sisi, Sisi pertama ialah kadang HR membutuhkan calon karyawan yang punya kenalan orang di dalam perusahaannya untuk menjaga kepercayaan agar apabila ketika terjadi masalah dengan orang baru itu mereka bisa mencari kambing hitam dan ikut bertanggung jawab untuk masalah tersebut. Sisi kedua yaitu HR mencari calon karyawan yang tidak punya kenalan orang dalam dengan alasan agar tidak ada konflik kepentingan. Setiap perusahaan berbeda dalam menyikapi hal ini. Solusinya kamu bisa mencari kenalan dari berbagai perusahaan baik melalui komunitas ataupun tetap menjalin silaturahmi dengan teman sekolah atau saudara yang sudah bekerja.
Umur tidak Sesuai
Solusi mendapatkan pekerjaan kalau kamu sudah melewati usia 30 tahun ataupun yang belum usia 17 tahun memang terbilang agak sulit karena kamu tidak bisa mengakali umur. Hampir sebagian besar perusahaan (walau tidak semua) punya batas minimal dan maksimal umur yang biasanya dibuat agar nantinya sesuai dengan jenjang jabatan yang ditempati. Karena tidak bisa diakali, mau tidak mau untuk meyakinkan HRD agar kamu dapat diterima bisa dengan menawarkan skill yang diluar nalar ataupun punya kenalan dengan jabatan yang lebih tinggi yang memungkinkan membantu kamu untuk masuk ke perusahaan.
Tidak Kaya
Memang terdengar sangat konyol, tapi ada sebagian tuntutan user yang meminta kepada rekruter mencarikan calon karyawan yang punya kekayaan lebih atau setidaknya anak dari orang kaya. Motif dibalik ini biasanya mereka akan mengistimewakan calon karyawan yang kaya ini dan pada akhirnya mengeksploitasi kekayaannya. Solusinya kamu harus menghindari perusahaan semacam ini karena mereka hanya melihat orang dari hartanya saja. Masih banyak perusahaan yang punya hati nurani menilai calon karyawan dari kemampuan.
Agama yang Berbeda
Terutama di Indonesia, kamu akan sadar cukup banyak lowongan pekerjaan yang mensyaratkan hanya untuk agama atau aliran tertentu. Memang tidak salah, dan itu menjadi hak bagi setiap perusahaan. Tapi terkadang untuk posisi yang dibutuhkan sebetulnya tidak ada korelasinya dengan agama tertentu atau memang semua orang yang beragama bisa melakukannya. Contoh seperti posisi staff administrasi dengan syarat wajib agama tertentu. Jika kamu beragama berbeda dengan persyaratannya maka apakah solusinya harus pindah agama? Tentu saja hal ini bergantung dari level keimanan kamu.
Sudah Punya Pasangan
Punya pasangan menjadi impian bagi setiap manusia normal, tapi sebagian perusahaan merasa hal tersebut malah menjadi beban. Rekruter sering diminta dicarikan calon pegawai yang belum punya pasangan alias jomblo. Biasanya hal ini menyangkut kompensasi yang harus diberikan atau faktor fleksibilitas mengingat orang yang sudah berkeluarga agak sulit untuk diatur terkait lokasi penempatan, jam kerja dan sebagainya. Apakah solusinya kamu harus bercerai jika sudah punya pasangan? Tentu saja hal ini tergantung dari diri kamu.
Lokasi Tempat Tinggal Jauh Dari Kantor
Staff HRD yang interview kamu pasti akan menanyakan dimana tempat tinggal kamu. Kalau terlalu jauh dari kantor, biasanya mereka akan menanyakan komitmen jam masuk kantor kamu karena khawatir akan sering terlambat atau sering pulang tepat waktu (istilahnya teng-go) dan akan cenderung menghindari orang yang tinggal jauh dari lokasi kantor. Solusinya sebetulnya simpel, kalau memang perjalanan pulang dan pergi ke kantor sangat jauh bahkan lebih dari 2 jam. Kamu bisa mencari rumah kost atau kontrakan dekat kantor agar tidak terlambat.
Tidak Punya Skill yang Dibutuhkan Perusahaan
Untuk alasan ini sebetulnya solusinya lebih mudah bila dibandingkan dengan alasan lain sebelumnya. Kalau kamu memang tidak punya kemampuan yang diminta, maka kamu bisa mulai mempelajari skill tersebut semaksimal mungkin. Asalkan ada niat, kamu harus setidaknya menguasai skill yang diminta rekruter pada level minimal sehingga jika sudah diterima kamu bisa mengembangkannya lagi dengan belajar sekaligus mempraktekannya dalam pekerjaan.
Alasan HR menolak seseorang bisa sangat bervariasi, dan kadang-kadang, alasannya bisa sangat lucu atau terlihat tidak masuk akal. Cimanggu Bogor hanya mengingatkan kamu bahwa wawancara pekerjaan bisa menjadi pengalaman yang sangat subjektif, dan seringkali kita tidak dapat mengendalikan faktor-faktor eksternal yang mungkin memengaruhi keputusan HR.