Bagi kamu para pejuang keluarga terutama yang masih baru punya anak. Terkadang meninggalkan anak untuk bekerja bisa jadi momen penuh drama dan air mata, baik dari anak maupun orang tua.
Daftar Isi
- Cara Meninggalkan Anak Untuk Bekerja
- Titip Anak ke Keluarga
- Siapkan Anak dengan Baik
- Buat Rutinitas yang Konsisten
- Cari Pengasuh yang Tepercaya
- Tetap Terhubung Saat Bekerja
- Sediakan Kegiatan Seru di Rumah
- Beri Perhatian Ekstra di Waktu Luang
- Ajak Anak Bicara Tentang Perasaan Mereka
- Jangan Lupa, Orang Tua Juga Butuh Me Time
- Ajari Anak Mandiri Secara Bertahap
- Berikan Reward Kepada Anak
Cara Meninggalkan Anak Untuk Bekerja
Jangan khawatir, semua orang tua pasti pernah merasakannya. Nah, biar nggak galau terus-terusan, yuk simak beberapa tips dari Cimanggu Bogor untuk meninggalkan anak dengan hati yang tenang dan anak tetap bahagia!
Titip Anak ke Keluarga
Pasangan baru yang baru punya anak namun masih bekerja tentu akan kesulitan mencari jadwal untuk menjaga anak baik di rumah maupun ke sekolah. Kalau ada saudara atau keluarga seperti orang tua maupun kakak atau adik yang banyak waktu luang bisa menitipkan anak ke mereka. Menitipkan kepada sanak saudara terutama orang tua jauh lebih aman karena mereka sudah terbiasa mendidik dan menjaga anak dengan baik.
Siapkan Anak dengan Baik
Kasih tahu anak kalau kamu akan bekerja dan jelaskan kenapa harus bekerja. Buat mereka mengerti kalau kamu pergi demi mereka juga, supaya bisa membeli mainan baru atau makanan kesukaan mereka. Anak-anak sebenarnya cerdas dan bisa mengerti alasan sederhana.
Buat Rutinitas yang Konsisten
Anak-anak suka rutinitas, karena bikin mereka merasa aman. Jadi, buatlah rutinitas harian yang konsisten. Misalnya, pamit dengan pelukan dan ciuman setiap pagi, lalu katakan kapan kamu akan pulang. Rutinitas ini bikin anak merasa lebih nyaman dan tahu kalau kamu pasti akan kembali.
Cari Pengasuh yang Tepercaya
Pastikan kamu memilih pengasuh yang bisa dipercaya. Lakukan wawancara dan cek latar belakangnya. Mereka juga akan lebih tenang jika nyaman dengan pengasuh saat ditinggal. Jangan lupa, pilih pengasuh yang bisa diajak komunikasi dengan baik agar kamu selalu update tentang kondisi anak.
Tetap Terhubung Saat Bekerja
Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk menelpon atau video call dengan anak selama jam istirahat kerja. Momen ini sangat berharga buat mereka dan bikin mereka merasa dekat meskipun kamu tidak ada di rumah. Pasang juga CCTV biar bisa pantau anak di rumah.
Sediakan Kegiatan Seru di Rumah
Beri anak kegiatan yang menyenangkan selama kamu bekerja. Bisa berupa mainan edukatif, buku cerita, atau kegiatan kreatif lainnya. Jika anak sibuk dengan kegiatan yang seru, mereka akan lebih mudah melupakan rasa rindu.
Beri Perhatian Ekstra di Waktu Luang
Saat kamu pulang, luangkan waktu berkualitas dengan anak. Main bersama, baca buku, atau sekedar ngobrol santai. Ini penting banget buat menunjukkan bahwa meskipun kamu bekerja, perhatian dan kasih sayang untuk mereka tidak berkurang.
Ajak Anak Bicara Tentang Perasaan Mereka
Anak-anak perlu diajak bicara tentang perasaan mereka. Kasih dukungan dan dengarkan mereka jika kesepian atau sedih. Tunjukkan kamu siap mendengarkan perasaan mereka.
Jangan Lupa, Orang Tua Juga Butuh Me Time
Ingat, kebahagiaan orang tua juga penting. Buat me time meski sebentar. Orang tua yang bahagia dan tidak stres akan lebih mampu memberikan perhatian dan kasih sayang yang maksimal kepada anak.
Ajari Anak Mandiri Secara Bertahap
Ajari anak untuk mandiri sedikit demi sedikit. Mulai dari hal-hal kecil seperti membereskan mainan sendiri atau makan sendiri. Ini membantu mereka merasa lebih percaya diri dan tidak terlalu bergantung saat kamu tidak ada di rumah.
Berikan Reward Kepada Anak
Setelah seharian berpisah, berikan reward kecil sebagai tanda apresiasi atas keberanian dan kemandirian mereka. Reward bisa berupa pujian, stiker lucu, atau camilan favorit mereka. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan lebih bersemangat menghadapi hari berikutnya.
Itulah 10 tips meninggalkan anak untuk bekerja yang bisa kamu coba supaya hati lebih tenang di kantor. Ingat, kamu bukan satu-satunya orang tua yang merasa galau, dan semua ini adalah bagian dari proses tumbuh kembang anak.