Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Demikian halnya, dengan Bogor, yang hampir 90% penduduknya merupakan seorang muslim. Keadaan ini, rupanya tidak membuat masyarakat Bogor merasa asing dengan kehadiran tempat ibadah lain. Karena di sekitar Bogor terdapat berbagai tempat ibadah dari setiap umat beragama. Namun dari semua tempat ibadah tersebut, terdapat tempat ibadah yang sangat unik, yaitu Pura Jagatkarta.
Seperti yang diketahui, Pura adalah tempat beribadah bagi umat Hindu. Banyak kegiatan peribadahan yang dilakukan di Pura, termasuk di Pura Parahyangan. Karenanya, setiap pengunjung yang mendatangi tempat ini, harus menjaga kesopanan dan jangan sampai menganggu peribadatan yang diselenggarakan.
Selain beberapa hal tersebut, Anda harus memperhatikan beberapa peraturan yang ada di Pura. Sehingga selama menjalankan wisata, tidak terjadi masalah ataupun menganggu kenyamanan umat.
Beberapa Peraturan dalam Pura Parahyangan Agung Jagatkartta
Berikut ini, kami sampaikan tentang peraturan yang ada dalam pura, khususnya untuk Anda yang ingin memasuki pura. Artinya, pastikan bahwa Anda tidak sedang mengalami hal tersebut saat akan masuk ke pura. Berikut informasinya,
- Dilarang masuk untuk umat yang tidak bersembahyang ataupun tidak bertugas di pura.
- Tidak diperkenankan masuk bagi umat yang sedang cuntaka (kematian, melahirkan dan yang lainnya).
Dilarang masuk bagi umat yang sedang berhalangan - Tidak diperkenankan masuk bagi umat (anak) yang belum berusia 42 hari atau anak yang belum di upacarakan 42 hari.
- Tidak boleh masuk bagi umat yang tidak sehat mental yang dapat menganggu ketertiban.
- Tidak diperkenankan masuk bagi umat yang tidak berpakaian sopan, berkelahi dan hal-hal yang membuat keributan lainnya.
Jadi, jika memang Anda tidak dapat menuruti setiap peraturan tersebut, sebaiknya urungkan niat untuk memasuki pura. Namun, pengunjung tetap dapat menikmati keindahan pura dari tempat lain, yakni sekat penghalang luar.
Keindahan Pura Agama Hindu Nusantara
Seperti melihat sekeping Bali di Bumi Pasundan adalah kesan yang sangat tepat diberikan bagi keberadaan pura ini. Sebuah keunikan, karena di Bogor terdapat sebuah pure yang cukup megah. Menurut informasi, pura ini merupakan tempat persemayaman dari Raja Padjajaran. Atau mungkin pula tempat ini pernah dijadikan tempat beribadah Raja hingga akhirnya masih dapat dinikmati hingga saat ini. Hal ini dapat dibuktikan, karena megahnya pura yang hampir sama dengan Pura Besakih di Bali.
Saat tiba di tempat ini, mungkin kesan yang timbul adalah kenyamanan dan keindahan. Mengingat, pura ini berada di kaki gunung salak. Jadi, tidak heran jika kesan yang diberikan cukup mengena bagi setiap pengunjungnya. Ditambah dengan adanya semilir angin yang berhembus, semakin membuat Anda tidak ingin segera pulang setelah tiba disana. Namun, pastikan bahwa diri dalam keadaan sehat dan dapat mengikuti semua peraturan yang ada dalam pura agar dapat mengikuti keindahan yang ada dengan nyaman.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah Anda harus menggunakan selendang berwarna kuning untuk masuk ke dalam pura. Hal ini merupakan suatu keharusan, karena jika tidak menggunakannya pengunjung tidak diperkenankan untuk masuk ke pura. Selanjutnya, perhatikan pula tentang bagaimana cara mendatangi pura. Karena, terdapat dua pintu berbeda untuk setiap tujuan kedatangan. Jika, masih kurang mengerti atau baru pertama kali mendatangi tempat ini, sebaiknya tanyakan pada petugas yang ada di sekitar pura.
Untuk mendatangi tempat ini, Anda dapat menggunakan berbagai moda transportasi. Namun, untuk tiba dikawasan pura, dibutuhkan sedikit usaha. Karena, pengunjung harus menyusuri beberapa anak tangga hingga akhirnya tiba di kawasan luar pura. Disini, pengunjung akan menemukan pondokan. Di pondokan inilah, pengunjung akan diberitahukan tentang informasi pintu masuk dan berbagai hal lainnya. Jadi, tidak akan menimbulkan kebingungan setelah tiba didalam kawasan pura.
Setelah berjalan beberapa saat, pertunjukan kemegahan pura akan segera dimulai. Karena pengunjung akan disambut dengan tiga bentuk gerbang besar, yang berbentuk paduraksa. Disini, terdapat ornamen bangunan yang indah. Jadi sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat berfoto dan mengabadikannya bersama rekan. Pada tingkat ketiga ini akan terlihat Kori Agung, yang memidahkan bagian tengah dengan bagian yang utama.
Di tempat ini tersedia tiga buah pintu gerbang. Pintu bagian tengah dari Kori Agung hanya akan dibuka pada acara-acara tertentu. Contohnya, untuk acara besar Galungan, Piodalan ataupun para pendeta dari tempat lain yang datang ke tempat ini. Di sekitar daerah ini, tersedia patung Ganesha dengan ukuran sedang. Arca ini terlihat elok dan indah dengan balutan selendang berwarna lengkap dengan ornamen payung yang dipegang. Banyak orang yang mengatakan, payung ini pertanda dari perlindungan dan untuk mendapatkan ketentraman lahir dan batin.
Sebenarnya masih terdapat tempat lain yang dapat dikunjungi di tempat ini. namun, untuk memasukinya Anda harus mendapatkan persetujuan dari petugas setempat. Karena tempat ini cukup sakral untuk didatangi. Jika memang mendapatkan ijin untuk memasukinya, sebaiknya berlakulah sopan sebagaimana sedang berada di tempat ibadah. Jika memiliki kesempatan, lakukanlah meditasi sesaat dengan mengosongkan pikiran. Setelahnya, perasaan yang didapat adalah perasaan tenang dan hening.
Selama mengonsongkan pikiran, yang terdengar hanyalah suara kicauan burung dari sekitar gunung salak. Inilah sebabnya, kami menyarankan untuk mendatangi tempat ini jika mencari tempat yang hening dan menenangkan. Didalam Kori Agung, Anda dapat menemukan Utama Mandala. Atau yang lebih dikenal dengan bagian inti dari Pura. Karenanya, penting untuk menjaga kebersihan dan kesopanan di tempat ini.
Panorama yang dapat dirasakan ketika di tempat ini adalah keindahan yang mungkin sulit terungkapkan. Karena dari sini, Anda dapat menyaksikan keindahan Gunung Salak secara langsung. Walaupun cuaca sedang terik, kemungkinan besar rasa panas tidak akan dirasakan. Karena rasa ketenangan dan sejuk yang akan dirasakan. Namun ini bukanlah akhir perjalanan, karena jika memungkinkan pengunjung dapat menikmati ujung dari bagian ini. Karena bagian ujung inilah yang dikenal memiliki kesakralan lebih.
Menurut informasi, di tempat ini sering ditemukan ular putih yang melintas. Namun, sampai saat ini masih banyak berita simpang siur tentang hal tersebut. Jika ingin mencari tahu informasi lengkapnya, sebaiknya tanyakan pada umat disekitar ataupun petugas. Agar tidak termakan dengan informasi simpang siur yang ada di masyarakat. Bila diperbolehkan, Anda juga bisa mendapatkan foto dari tempat ini. Namun, hal ini sangat jarang diperbolehkan mengingat tempat tersebut cukup sakral.
Jadi, sudah tertarik untuk mendatangi tempat ini? jika iya, pastikan untuk melakukan peraturan yang ada di Pura Gunung Salak . jika tidak ingin terjadi sesuatu masalah dalam perjalanan Anda. Pastikan pula untuk menggunakan pakaian yang sesuai dengan peraturan. Mengingat, tempat ini adalah tempat ibadah. Dan tidak menganggu proses peribadatan yang dilakukan di tempat ini.
1 comment