Buat yang suka wisata sejarah atau sekadar penasaran dengan kekayaan alam Indonesia, Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (Munasain) di Bogor bisa jadi destinasi yang menarik. Lokasinya strategis, tepat di depan Kebun Raya Bogor, dan cuma sekitar 5-10 menit jalan kaki dari Stasiun Bogor. Jadi, kalau kamu lagi di area pusat kota, mampir ke sini bisa jadi pilihan yang pas buat menambah wawasan sambil jalan-jalan.
Daftar Isi
Sejarah Singkat & Informasi Tiket Munasain
Dulu, museum ini dikenal sebagai Museum Etnobotani Indonesia yang diresmikan oleh B.J. Habibie pada tahun 1982. Isinya penuh dengan koleksi yang menggambarkan hubungan antara manusia dan tumbuhan di Nusantara. Sekarang, setelah direvitalisasi, Munasain nggak cuma menyimpan koleksi bersejarah, tapi juga dirancang lebih modern supaya pengalaman belajar di sini jadi lebih seru dan interaktif.
Untuk tiket masuknya, kalau datang di hari biasa cukup bayar Rp15.000, sedangkan di akhir pekan naik jadi Rp25.000. Anak-anak dengan tinggi di atas 80 cm juga sudah dikenakan tiket penuh. Oh ya, buat yang bawa kendaraan, parkir motor gratis, mobil dikenakan Rp10.000, dan bus Rp50.000.
Eksplorasi Lantai 1: Dari Artefak Hingga Rempah-rempah Nusantara
Begitu masuk ke lantai 1, kita langsung disambut berbagai macam kaca pamer yang menampilkan koleksi artefak dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari peralatan rumah tangga, alat pertanian, hingga fosil dan batuan bersejarah bisa ditemukan di sini.
Salah satu bagian yang menarik adalah area yang menjelaskan sejarah rempah-rempah di Indonesia. Dari zaman kolonial, rempah-rempah menjadi komoditas utama yang membuat bangsa asing tertarik datang ke Nusantara. Di sini, kita bisa melihat replika tanaman rempah dan bahkan mencium aromanya langsung melalui sampel yang disediakan. Selain itu, ada juga pajangan tentang pewarna alami yang berasal dari berbagai sumber seperti mineral, tanaman, dan mikroorganisme.
Di lantai ini juga ada beberapa ruang tematik yang menampilkan perkembangan pertanian, perkebunan, serta alat-alat yang digunakan dalam berburu dan meramu sejak zaman prasejarah. Informasi yang disajikan cukup lengkap dan mudah dipahami, jadi nggak bakal bosen kalau menjelajah tiap sudutnya.
Lantai 2: Sejarah Alam & Kehidupan Manusia
Naik ke lantai 2, suasananya terasa berbeda. Di sini, ada berbagai pajangan yang menjelaskan bagaimana bumi terbentuk, evolusi kehidupan, hingga sejarah geologi Indonesia. Salah satu yang menarik perhatian adalah replika bunga bangkai raksasa. Ternyata, bunga ini pertama kali ditemukan bukan di Kebun Raya Bogor seperti yang banyak orang kira, tapi di Sumatra Barat, tepatnya di kawasan Air Terjun Lembah Anai pada tahun 1878 oleh seorang botanis bernama Dr. Odoardo Beccari.
Selain itu, ada juga area yang menjelaskan kehidupan manusia purba, lengkap dengan alat-alat berburu dan meramu dari berbagai daerah di Indonesia. Ruangan ini menggambarkan bagaimana manusia zaman dulu bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya.
Di bagian lain, ada pameran tentang tokoh-tokoh penting dalam sejarah botani dan zoologi Indonesia. Salah satunya adalah Profesor Kusnoto, yang pernah menjabat sebagai Direktur Kebun Raya Indonesia pada tahun 1949-1959. Ada juga Dr. Sampurno, kepala Museum Zoologi yang berjasa dalam pengembangan penelitian fauna di Indonesia.
Suasana Museum: Edukatif tapi Mistis?
Kalau datang pagi-pagi saat museum masih sepi, suasananya bisa terasa agak spooky, apalagi pencahayaan di beberapa sudut cenderung redup. Beberapa orang mungkin merasa suasana ini menambah kesan bersejarah dan misterius, tapi kalau lampunya dibuat lebih terang mungkin bakal terasa lebih nyaman.
Di beberapa titik, disediakan kursi untuk istirahat dan ada juga permainan tradisional seperti congklak, meskipun sayangnya bijinya nggak tersedia. Tapi tetap seru buat nostalgia permainan zaman dulu sambil menikmati suasana museum.
Buat kamu yang suka sejarah, budaya, atau sekadar ingin belajar lebih banyak tentang kekayaan alam Indonesia, Munasain adalah tempat yang wajib dikunjungi. Dengan harga tiket yang masih terjangkau, museum ini menawarkan pengalaman edukatif yang nggak membosankan karena didesain lebih modern dan interaktif.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum tahu serunya wisata edukasi seperti ini, jadi pengunjungnya sering sepi. Padahal, kalau eksplor langsung, ada banyak hal menarik yang bisa dipelajari di Munasain.