Cerita Misteri Curug Seribu Bogor, ada Monyet Sumbing!

Misteri94 Views

Di satu sisi, pesonanya benar-benar memukau—alamnya masih asri, airnya jernih banget, bahkan ada mata air alami di sepanjang jalur trekking yang bisa langsung diminum. Tapi di sisi lain, aura mistisnya begitu kental.

Kisah Mistis Curug Seribu Bogor

Banyak pengunjung mengaku merinding sejak pertama kali melangkah masuk ke area curug seribu ini. Beberapa bahkan pernah kerasukan, dan anehnya, saat sadar, mereka suka menyampaikan pesan dari “penunggu” agar jangan berbuat sembarangan. Ada yang dibilang jangan berenang di titik tertentu, ada juga yang diminta tidak mengambil batu atau benda apapun dari lokasi.

Kalau dari cerita warga sekitar, dulu sempat ada sosok monyet sumbing yang sering ganggu pengunjung, sampai akhirnya mati diracun. Setelah itu, sering muncul penampakan makhluk menyerupai kepala monyet di hasil foto pengunjung. Mistis banget, kan?

Tapi bukan berarti gak boleh datang ke sini. Justru, Curug Seribu masih jadi favorit banyak wisatawan, terutama yang datang dari Jakarta pas akhir pekan. Track menuju lokasi memang cukup menantang, kemiringannya bisa sampai 45 derajat, dan jalannya melewati hutan. Kurang lebih sejam perjalanan kaki, tapi begitu sampai, capeknya langsung terbayar dengan pemandangan yang luar biasa.

Meskipun namanya “Seribu”, bukan berarti ada seribu curug. Nama itu sebenarnya diambil dari jaraknya—dari tempat parkir ke lokasi utama sekitar 1000 meter. Bukan karena jumlah air terjunnya. Tapi tenang, sepanjang jalan, pengunjung juga bisa mampir ke curug lain seperti Curug Sawer yang masih alami banget.

Sayangnya, meskipun cantik, kolam di bawah curug ini menyimpan bahaya besar. Kedalamannya bisa mencapai 30 meter, arusnya kencang, dan suhu airnya sangat dingin. Beberapa kejadian tragis pernah terjadi, termasuk insiden tahun 2011 saat empat orang tewas tenggelam karena berenang terlalu dekat dengan titik jatuhnya air. Pengelola sudah menetapkan batas aman, dan pengunjung diimbau untuk tidak melewatinya.

Selain itu, pengelola juga memberlakukan aturan ketat—pengunjung atau pedagang tidak boleh berada di kawasan curug setelah pukul 4 sore. Selain mencegah gangguan dari babi hutan, aturan ini juga dibuat untuk menghindari hal-hal gaib yang sering muncul menjelang petang. Kalau ada yang nekat, konon lebih rentan diganggu atau bahkan tersesat.

Beberapa orang juga datang ke Curug Seribu bukan untuk liburan biasa, tapi untuk tujuan spiritual. Setiap tahun, ada yang membawa sesajen dan menggelar ritual di area curug. Biasanya datang dari komunitas atau keyakinan tertentu. Meskipun tidak dilarang, aktivitas ini tetap diawasi supaya tidak mengganggu pengunjung lain.

Buat yang mau berkunjung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan fisik cukup kuat karena jalurnya berat. Kedua, jangan datang dengan perut kosong—banyak kasus kerasukan terjadi saat seseorang kelelahan atau belum makan. Dan yang paling penting, jaga sikap dan jangan takabur. Hargai alam dan energi yang ada di tempat seperti ini.

Kalau bisa menikmati keindahannya dengan cara yang benar, tempat ini bisa jadi salah satu pengalaman liburan yang nggak bakal terlupakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *